Bentuk-bentuk organisasi
ada 3 yaitu :
1. Organisasi Garis
Diciptakan oleh Henry
Fayol, Organisasi garis adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan
langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan
tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu
dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau
komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi
Garis hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan,
Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Ø Struktur Organisasi Garis
Ø Ciri-ciri:
- · Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
- · Jumlah karyawan sedikit
- · Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
- · Belum terdapat spesialisasi
- · Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
- · Struktur organisasi sederhana dan stabil
- · Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
- · Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
ØKelebihan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
- · Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
- · Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
- · Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
- · Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
- · Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
- · Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
- · Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
- · Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
- · Adanya penghematan biaya
- · Pengawasan berjalan efektif
Ø Kelemahan
organisasi garis :
- · Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
- · Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
- · Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
- · Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
- · Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
- · Kurang tersedianya saf ahli
2. Organisasi Fungsional
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun
berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian
kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Ø Struktur Organisasi
Fungsional
Ø Ciri-ciri:
- · Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
- · Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
- · Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
- · Target-target jelas dan pasti
- · Pengawasan ketat
- · Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Ø Kelebihan Organisasi
Fungsional
- · Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
- · Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
- · Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
- · Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
- · Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
- · Pembidangan tugas menjadi jelas
Ø Kelemahan Organisasi Fugsional
- · Pekerjaan seringkali sangat membosankan
- · Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
- · Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
3. Orgasisasi Garis dan Staff
Merupakan kombinasi dari organisasi garis, asaz komando
dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff,
dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data
informasi yang dibutuhkan.
Ø Struktur Organisasi Garis
dan Staff
Ø Kelebihan Organisasi Garis
dan Staff
- · Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
- · Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
- · Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
- · Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
- · Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
- · Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
- · Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
- · Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Ø Kelemahan
Organisasi Garis dan Staff
- · Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
- · Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
- · Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
- · Pimpinan garis mengabaikan advis staf
- · Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
- · Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
- · Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
- · Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
0 komentar:
Posting Komentar